Home » , » Scheduling (penjadwalan)

Scheduling (penjadwalan)

Written By Unknown on Rabu, 12 Desember 2012 | 12/12/2012 01:30:00 PM


  1. Preemptive . Jika ada proses yang sedang dieksekusi oleh CPU dan terdapat proses di ready queue dengan burst time yang lebih kecil daripada proses yang sedang dieksekusi tersebut, maka proses yang sedang dieksekusi oleh CPU akan digantikan oleh proses yang berada di ready queue tersebut. Preemptive SJF sering disebut juga Shortest-Remaining- Time-First scheduling. Preemptive mempunyai arti kemampuan sistem operasi untuk memberhentikan sementara proses yang sedang berjalan untuk memberi ruang kepada proses yang prioritasnya lebih tinggi. Penjadwalan ini bisa saja termasuk penjadwalan proses atau M/K. Penjadwalan Preemptive memungkinkan sistem untuk lebih bisa menjamin bahwa setiap proses mendapat sebuah slice waktu operasi. Dan juga membuat sistem lebih cepat merespon terhadap event dari luar (contohnya seperti ada data yang masuk) yang membutuhkan reaksi cepat dari satu atau beberapa proses. Membuat penjadwalan yang Preemptive mempunyai keuntungan yaitu sistem lebih responsif.
  2. Non-preemptive . CPU tidak memperbolehkan proses yang ada di ready queue untuk menggeser proses yang sedang dieksekusi oleh CPU meskipun proses yang baru tersebut mempunyai burst time yang lebih kecil
Kriteria yang digunakan dalam menilai adalah:
  • CPU Utilization. Menjaga CPU selalu dalam keadaan sesibuk mungkin.
  • Throughput. Adalah jumlah kerja yang diselesaikan per satuan waktu.
  • Turnaround Time. Adalah sejumlah waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan sebuah proses. Waktu yang dimaksud adalah jumlah dari waktu menunggu dan waktu eksekusi.
  • Waiting Time. Adalah jumlah waktu yang dibutuhkan proses di ready queue. Waiting time ini tidak mempengaruhi eksekusi proses dan penggunaan I/O.
  • Response Time. Waktu yang di butuhkan oleh suatu proses dari minta dilayani hingga ada respon pertama yang menanggapi permintaan tersebut. Tetapi bukan waktu yang dipakai output untuk respon tersebut.
  • Fairness. Suatu algoritma harus memperhatikan pengawasan nilai prioritas dari suatu proses (menghindari terjadinya starvation CPU time). Jadi tiap-tiap proses akan mendapatkan pembagian waktu yang sama.
  • Efisiensi. Penghitungan prioritas dan sebagainya menentukan apakah suatu algoritma efisien atau tidak.
Dispatcher
Dispatcher adalah modul yang memberikan kontrol CPU kepada proses yang sedang terjadwal. Fungsinya adalah:
  1. Switching context.
  2. Switching to user mode.
  3. Lompat dari suatu bagian di progam user untuk mengulang program.
Definisi Konteks Switch
Sebuah context switch (juga kadang-kadang disebut sebagai proses atau saklar switch tugas) adalah switching dari CPU (central processing unit) dari satu proses atau thread yang lain.
konteks adalah isi dari register CPU dan program counter pada setiap titik waktu. Konteks switching dapat dijelaskan secara rinci sedikit lebih sebagai kernel (yaitu, inti dari sistem operasi) melakukan kegiatan sebagai berikut yang berkaitan dengan proses (termasuk benang) pada CPU: (1) menangguhkan perkembangan satu proses dan penyimpanan CPU negara (yakni, konteks) untuk bahwa proses di suatu tempat di memori, (2) mengambil konteks proses selanjutnya dari memori dan memulihkan dalam register CPU dan (3) kembali ke lokasi yang ditunjukkan oleh program counter (yaitu, kembali ke baris kode di mana proses terputus) untuk melanjutkan proses.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Advertise

Profil

Nama : Thomas More
 
Support : Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Keamanan Komputer - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by THOMAS MORE